Pada September 2014 di Kota Pasuruan terjadi inflasi sebesar 0,04 persen dengan
Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 114.49. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Jember dan Surabaya masing-masing sebesar 0,41 persen,
diikuti Kediri sebesar 0,34 persen, Malang sebesar 0,26 persen, Sumenep sebesar 0,25
persen, Banyuwangi sebesar 0,11 persen, Madiun sebesar 0,07 persen dan inflasi
terendah terjadi di Probolinggo sebesar 0,04 persen.
Inflasi
terjadi karena adanya kenaikan harga
yang ditunjukkan oleh peningkatan
indeks kelompok pengeluaran, yaitu:
kelompok makanan jadi, minuman, rokok,
dan tembakau sebesar 1.09
persen, diikuti oleh kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0.07 persen, kelompok perumahan, air, listrik,
gas,
dan bahan bakar sebesar 0.05 persen, kelompok
kesehatan sebesar 0,01
persen, sedangkan kelompok yang
mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0.59 persen, diikuti
kelompok sandang sebesar 0.13 persen. Adapun kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan tidak terjadi
perubahan harga/indeks pada bulan
ini.
Komoditas
teratas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil
terbesar terjadinya Inflasi di Kota Pasuruan pada September 2014 antara
lain mie, beras, tomat
sayur, cabai merah, pepes, soto, tahu campur, kentang, telur ayam ras, dan ikan
panggang/mangut.
Komoditas
yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil terbesar
terjadinya deflasi adalah: cabai
rawit, tongkol/ambu-ambu, udang basah, daging sapi, kembung/gembung/banyar,
lele, bawang putih, cumi-cumi, daging ayam ras, dan jeruk.
Tingkat
Inflasi tahun kalender (Desember 2013 - September 2014) Kota Pasuruan mencapai 2.93 persen
dan laju inflasi periode year to year
(September 2014 terhadap September 2013) Kota Pasuruan sebesar 3.76
persen.