Pada
Juli 2014 di Kota Pasuruan terjadi inflasi sebesar 0,83 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 114.06. Pada
bulan Juli 2014 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,48 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,99 persen, diikuti
Sumenep sebesar 0,89 persen, Kediri sebesar 0,73 persen, Madiun sebesar 0,61 persen, Malang
sebesar 0,49 persen, Surabaya sebesar 0,42 persen, Jember sebesar 0,41 persen dan
inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 0,24 persen.
Inflasi pada bulan ini terjadi karena
adanya kenaikan harga
yang signifikan pada beberapa kelompok pengeluaran, hal ini ditunjukkan oleh
kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok sandang sebesar 4.87 persen, kelompok
kesehatan sebesar 3.24
persen, kelompok bahan makanan sebesar 1.16 persen, kelompok transpor,
komunikasi, dan
jasa keuangan sebesar 0.59 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, olahraga sebesar 0.51
persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0.28
persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami
penurunan harga / deflasi adalah
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.70 persen.
Sepuluh komoditas teratas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terbesar
terjadinya Inflasi di Kota Pasuruan pada Juli 2014 antara lain: daging sapi, bensin, obat dengan resep, daging ayam ras, telur ayam ras,
cabai rawit, bawang merah, ikan panggang/mangut, pepaya dan bayam.
Sedangkan
sepuluh komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil
terbesar terjadinya deflasi adalah: daging
ayam kampung, mie, tongkol/ambu-ambu, udang basah, lele, kue basah, ayam
nuggets, layang/benggol, kerupuk udang dan kakap merah.
Tingkat
inflasi tahun kalender Juli 2014
sebesar 2.54 persen dan tingkat
inflasi periode year to year (Juli 2014 terhadap Juli 2013) sebesar 4.27
persen.