Pada
Juni 2014 di Kota Pasuruan
terjadi inflasi sebesar 0,53 persen dengan
Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 113,12. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami
inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,70 persen, diikuti
Kediri sebesar 0,52 persen, Probolinggo sebesar 0,47 persen, Madiun sebesar
0,43 persen, Banyuwangi dan Surabaya masing-masing sebesar 0,37 persen, Malang
sebesar 0,31 persen dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,12 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Pasuruan pada bulan Juni
2014 dipicu oleh kenaikan beberapa kelompok komoditi. Dari
tujuh kelompok pengeluaran, terdapat
lima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga. Tercatat kelompok kesehatan
mengalami peningkatan sebesar 2,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau 1,34 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,76 persen,
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen dan kelompok perumahan,
air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami peningkatan hanya sebesar 0,03.
Komoditas yang tidak mengalami kenaikan harga adalah kelompok transportasi,
komunikasi dan jasa keuangan. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi
adalah kelompok sandang sebesar 0,07 persen.
Sepuluh komoditas
yang mengalami kenaikan sehingga memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di
Kota Pasuruan pada bulan Juni 2014 adalah daging ayam kampung, kue-kue kering
berminyak, bedak, telur ayam ras, shampo, tongkol/ambuambu, pepes,
kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, kue basah dan jeruk.
Sepuluh komoditas
yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil terbesar terjadinya
deflasi di Kota Pasuruan pada Juni 2014 adalah cabe rawit, minyak goreng, seragam
sekolah wanita, cumi-cumi, pembalut wanita, lotion anti nyamuk, sabun mandi,
pembasmi nyamuk bakar, ketimun, anggur.
Tingkat Inflasi tahun
kalender (Desember 2013 - Juni 2014) Kota Pasuruan mencapai 1,69 persen dengan
laju inflasi periode year to year (Juni 2014 terhadap Juni 2013) di Kota
Pasuruan sebesar 7,06 persen.