Abstraksi
Ø Pada
Pebruari 2014 di Kota Pasuruan terjadi deflasi sebesar 0,03 persen dengan
Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 112,32. Dari 8 kota IHK yang
wajib ada di Jawa Timur, tercatat semua
kota
mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 1,02 persen, diikuti oleh
Sumenep sebesar 0,76 persen, Kota Madiun sebesar 0,60 persen, Kota Malang
sebesar 0,31 persen, Kota Surabaya sebesar 0,23 persen, Kota
Kediri dan Jember masing-masing sebesar 0,05 persen, Kota
Probolinggo sebesar 0,02
persen
Ø Dari
tujuh Kelompok pengeluaran, empat kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga
yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar
0,49 persen,
diikuti oleh kelompok
kesehatan sebesar 0,11
persen, kelompok
sandang sebesar 0,07
persen, dan
kelompok transpor, komunikasi, dan
jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami
penurunan harga/deflasi
yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, diikuti kelompok bahan makanan sebesar
0,24 persen,
dan kelompok pendidikan, rekreasi,
dan olahraga sebesar 0,06
persen.
Ø Komoditas yang mengalami
kenaikan harga sehingga memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah:
Tarip air minum PDAM, cabai rawit, beras, mie, pisang, wortel, susu untuk
balita, mie kering instant, susu bubuk dan lele.
Ø Komoditas yang mengalami
penurunan harga sehingga memberikan andil terbesar terjadinya deflasi
adalah: bawang merah,bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras,tomat sayur,
kelapa, daging ayam ras, tongkol pindang, gula pasir, tongkol/ambu-ambu.
Ø Tingkat inflasi tahun
kalender Pebruari 2014 sebesar 0,97 persen dan tingkat inflasi periode year to year (Pebruari 2014 terhadap Pebruari 2013)
sebesar 7,78 persen.