Perkembangan Indeks Harga Konsumen / Inflasi Kota Pasuruan Nopember 2014

Ø  Pada November 2014 di Kota Pasuruan terjadi inflasi sebesar 1,86 persen dengan   Indeks  Harga  Konsumen  (IHK) sebesar 114.78.  Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,65 persen, diikuti Banyuwangi sebesar 0,51 persen, Surabaya sebesar 0,49 persen, Probolinggo dan Madiun masing-masing sebesar 0,46 persen, Malang sebesar 0,40 persen, Kediri sebesar 0,32 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,12 persen.

Ø  Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks kelompok pengeluaran yaitu: kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 5,86 persen, diikuti oleh kelompok bahan makanan sebesar 2,61 persen, kelompok pengeluaran, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,50 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok sandang sebesar 0,01 persen.

Ø  Komoditas teratas yang  mengalami kenaikan  harga sehingga memberikan andil terbesar terjadinya Inflasi di Kota Pasuruan pada September  2014 antara  lain cabe merah, bensin, solar, cabai rawit, angkutan dalam kota, beras, mie, kembung/gembung, daging sapi, dan kendaraan carter/rental.

Ø  Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah: selar, layang/benggol, lele, kelapa, ikan panggang/mangut, jeruk, tongkol/ambu, daging ayam kampung, daging ayam ras.

Ø  Tingkat Inflasi tahun kalender (Desember 2013 - November 2014) Kota Pasuruan mencapai 5,10 persen dan laju inflasi periode year to year (November 2014 terhadap November 2013) Kota Pasuruan sebesar  6,04  persen.