Perkemangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Desember 2014 - Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan

BPS Kota Pasuruan Menyediakan Layanan Asistensi Statistik tarif 0 rupiah melalui Whatsapp Chat di Nomor : 0851 6190 3575 pada jam kerja

Perkemangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Desember 2014

Tanggal Rilis : 18 Maret 2015
Ukuran File : 0.75 MB

Abstraksi

Pada bulan Desember  2014 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar  2,38  persen.  Dari  8  kota IHK di  Jawa  Timur,  semua  kota  mengalami  inflasi.  Inflasi  tertinggi  terjadi  di  Malang  sebesar  2,72persen,  diikuti  Jember  sebesar  2,64  persen,  Sumenep  sebesar  2,60  persen,  Kediri  sebesar  2,52persen,  Banyuwangi  sebesar  2,50  persen,  Surabaya  sebesar  2,23  persen,  Madiun  sebesar  2,20 persen, dan Probolinggo sebesar 2,15 persen.

Dari  tujuh  kelompok  pengeluaran,  seluruhnya  mengalami  inflasi.  Inflasi  tertinggi  terjadi  padakelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar  4.98  persen,  diikuti oleh  kelompokbahan  makanan  sebesar  3,24  persen,  kelompok  perumahan,  air,  listrik,  gas  dan  bahan  bakar sebesar 1,71 persen, kelompok makanan jadi, minuman dan rokok sebesar 1,35 persen, kelompok

sandang  sebesar  0,97  persen,  kelompok  kesehatan  sebesar  0,83  persen,  dan  inflasi  terendah terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,30 persen.

Komoditas  yang  memberikan  andil  terbesar  terjadinya  inflasi  adalah  bensin,  beras,  angkutan dalam kota, tarif  listrik,  cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, pasir, solar, dan angkutan antar kota.  Dampak  kenaikan  BBM  tanggal 18 November  2014  masih  terjadi pada  tarif angkutan  dan komoditi  yang  menggunakan  jasa  angkutan  dalam  pendistribusiannya.  Dampak  kenaikan  tarif listrik bulan November 2014 terjadi pada pelanggan listrik pasca bayar.

Komoditas  yang  harganya  terkendali  dan  memberikan  andil  terbesar  terjadinya  deflasi  adalah buah  salak,  tongkol  pindang,  jagung  manis,  telepon  seluler,  jeruk,  semangka,  nangka  muda, minyak goreng, tauge, dan modem internet.

Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa,  semua kota  mengalami inflasi  dan inflasi terendah terjadi di  kota  Yogyakarta  sebesar  1,76  persen.  Inflasi  tertinggi  terjadi  di  kota  Serang  sebesar  3,07persen, diikuti  kota  DKI Jakarta  sebesar  2,74  persen,  kota  Semarang  sebesar  2,40  persen,  kotaBandung sebesar 2,34 persen dan kota Surabaya sebesar 2,23 persen.

Dari  82  kota  IHK  nasional,  semua  kota  mengalami  inflasi.  Lima  kota  yang  mengalami  inflasitertinggi  yaitu  Merauke  sebesar  4,53  persen,  Jayapura  sebesar  4,26  persen,  Gorontalo  sebesar 4,12  persen,  Manado  sebesar  3,83  persen dan  Pare-pare  sebesar  3,75  persen.  Sedangkan  5  kota yang mengalami  inflasi terendah yaitu  Meulaboh  sebesar  1,17  persen,  Tual  sebesar  1,43  persen, Banjarmasin sebesar 1,63 persen, Tegal sebesar 1,66 persen, dan Dumai sebesar 1,66 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Desember 2013-Desember  2014) Jawa Timur mencapai  7,77  persen.Angka ini lebih  tinggi  dari pada inflasi  tahun kalender (Desember 2012-Desember  2013)  sebesar 7,59 persen.

Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi sepanjang tahun 2014 adalah bensin, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, beras, angkutan dalam kota, angkutan udara, semen, cabe merah, mie, dan telur ayam ras.

Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi sepanjang tahun 2014 adalah bawang merah, gula pasir, emas perhiasan, telepon seluler, semangka, anggur, kelapa, jagung manis, kembung rebus, dan ikan mernying.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan (Statistics Of Pasuruan Municipality)Jl. Panglima Sudirman 84 Pasuruan 67115

Telp (0343) 424026

Faks (0343) 424026

Mailbox : bps3575@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik