Pada Maret 2014 di
Kota Pasuruan
terjadi inflasi
sebesar 0,05
persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,38. Dari 8 kota IHK yang ada di Jawa
Timur,
tercatat semua kota
mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,43 persen, diikuti oleh Kota
Madiun sebesar 0,25 persen Kota Surabaya sebesar 0,23 persen, Kabupaten
Banyuwangi sebesar 0,20 persen, Kota Probolinggo sebesar 0,16 persen, Sumenep sebesar 0,08 persen, Jember sebesar 0,03 persen, dan Kota Kediri sebesar 0,02 persen
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang signifikan
pada beberapa kelompok pengeluaran, hal ini ditunjukkan oleh kenaikan indeks
beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok kesehatan sebesar 0,86 persen, kelompok makanan
jadi, minuman, rokok,
dan tembakau sebesar 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,24 persen, kelompok
pendidikan, rekreasi,
dan olahraga sebesar 0,13
persen, kelompok sandang sebesar 0,12
persen, sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga / deflasi
adalah kelompok bahan makanan sebesar
0,55 persen,
dan kelompok transpor, komunikasi, dan
jasa keuangan sebesar 0,13 persen.
Sepuluh komoditas teratas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terbesar
terjadinya Inflasi di Kota Pasuruan pada Maret 2014 antara lain: cabai rawit, nasi dengan lauk, bahan
pelumas/oli, pecel, sepeda motor, susu untuk balita, sabun mandi, jagung muda, susu
bubuk dan donat.
Sedangkan sepuluh
komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil
terbesar terjadinya deflasi adalah: telur ayam ras, telepon seluler, cumi-cumi,
gula pasir, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, tongkol/ambu-ambu, tomat
sayur, kelapa, cabai merah, dan Merah.
Tingkat inflasi tahun
kalender Maret 2014 sebesar 1,02 persen dan tingkat inflasi periode year to year (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 7,08 persen.