Jakarta
- Tari Kecak dan Bahtera Asmara melenggang khidmat pertanda dimulainya
"Coordination Meeting and Indonesian Population Census Capacity
Building" di Aula Gedung 1 Lantai 10 BPS, (24/6). Acara yang dihadiri
oleh perwakilan kementerian/lembaga dan PBB ini merupakan forum untuk
mengenalkan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) sekaligus menginformasikan
persiapan BPS dalam melaksanakan SP2020.
UNSD
Headquarters menyatakan dukungannya kepada BPS, mulai dari sisi teknis
hingga diseminasi dalam SP2020. Namun, Interregional Advisor on
Population and Housing Census UNSD Headquarters, Meryem Demirci
mengatakan bahwa diperlukan diskusi lebih dalam terhadap metode
kombinasi yang akan digunakan dalam SP2020.
Dukungan
juga dinyatakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kami jelas
akan melakukan kolaborasi dengan BPS dalam Sensus Penduduk 2020 dengan
memberikan data registrasi penduduk,” ujar Direktur Informasi
Administrasi Kependudukan Dirjen Dukcapil Kemendagri, Akhmad Sudirman
Tavipiyono. Tavi menambahkan bahwa data hasil sensus nantinya akan
diberikan kembali ke Dirjen Dukcapil untuk melengkapi dan memperbarui
data registrasi penduduk sebelumnya.
Kolaborasi
BPS-Kemendagri dikomentari oleh Direktur Perencanaan Kependudukan dan
Perlindungan Sosial Bappenas, Maliki. Ia mengatakan bahwa kolaborasi
tersebut dapat menghasilkan data kependudukan yang konsisten. Data yang
dihasilkan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
kebijakan yang efektif dan intervensi pemerintah dalam bidang
kependudukan.
“Ini
adalah inovasi yang sangat baik sekaligus tantangan yang penuh risiko.
Kami tentunya mengharapkan dukungan yang lebih banyak lagi dari berbagai
pihak terkait Sensus Penduduk 2020,” ujar Kepala BPS, Kecuk
Suhariyanto.