Abstraksi
Pada bulan Desember
2014 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 2,38
persen. Dari 8 kota
IHK di Jawa Timur,
semua kota mengalami
inflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Malang
sebesar 2,72persen, diikuti
Jember sebesar 2,64
persen, Sumenep sebesar
2,60 persen, Kediri
sebesar 2,52persen, Banyuwangi
sebesar 2,50 persen,
Surabaya sebesar 2,23
persen, Madiun sebesar
2,20 persen, dan Probolinggo sebesar 2,15 persen.
Dari
tujuh kelompok pengeluaran,
seluruhnya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi
padakelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4.98
persen, diikuti oleh kelompokbahan
makanan sebesar 3,24
persen, kelompok perumahan,
air, listrik, gas
dan bahan bakar sebesar 1,71 persen, kelompok makanan
jadi, minuman dan rokok sebesar 1,35 persen, kelompok
sandang
sebesar 0,97 persen,
kelompok kesehatan sebesar
0,83 persen, dan
inflasi terendah terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah
raga sebesar 0,30 persen.
Komoditas
yang memberikan andil
terbesar terjadinya inflasi
adalah bensin, beras,
angkutan dalam kota, tarif
listrik, cabai rawit, cabai merah,
telur ayam ras, pasir, solar, dan angkutan antar kota. Dampak
kenaikan BBM tanggal 18 November 2014
masih terjadi pada tarif angkutan dan komoditi
yang menggunakan jasa
angkutan dalam pendistribusiannya. Dampak
kenaikan tarif listrik bulan
November 2014 terjadi pada pelanggan listrik pasca bayar.
Komoditas
yang harganya terkendali
dan memberikan andil
terbesar terjadinya deflasi
adalah buah salak, tongkol
pindang, jagung manis,
telepon seluler, jeruk,
semangka, nangka muda, minyak goreng, tauge, dan modem
internet.
Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota
mengalami inflasi dan inflasi
terendah terjadi di kota Yogyakarta
sebesar 1,76 persen.
Inflasi tertinggi terjadi
di kota Serang
sebesar 3,07persen, diikuti kota
DKI Jakarta sebesar 2,74
persen, kota Semarang
sebesar 2,40 persen,
kotaBandung sebesar 2,34 persen dan kota Surabaya sebesar 2,23 persen.
Dari 82 kota
IHK nasional, semua
kota mengalami inflasi.
Lima kota yang
mengalami inflasitertinggi yaitu
Merauke sebesar 4,53
persen, Jayapura sebesar
4,26 persen, Gorontalo
sebesar 4,12 persen, Manado
sebesar 3,83 persen dan
Pare-pare sebesar 3,75
persen. Sedangkan 5 kota
yang mengalami inflasi terendah
yaitu Meulaboh sebesar
1,17 persen, Tual
sebesar 1,43 persen, Banjarmasin sebesar 1,63 persen,
Tegal sebesar 1,66 persen, dan Dumai sebesar 1,66 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Desember
2013-Desember 2014) Jawa Timur
mencapai 7,77 persen.Angka ini lebih tinggi
dari pada inflasi tahun kalender
(Desember 2012-Desember 2013) sebesar 7,59 persen.
Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan
terbesar terhadap terjadinya inflasi sepanjang tahun 2014 adalah bensin, tarif
listrik, bahan bakar rumah tangga, beras, angkutan dalam kota, angkutan udara,
semen, cabe merah, mie, dan telur ayam ras.
Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan
terbesar terhadap terjadinya deflasi sepanjang tahun 2014 adalah bawang merah,
gula pasir, emas perhiasan, telepon seluler, semangka, anggur, kelapa, jagung
manis, kembung rebus, dan ikan mernying.