Abstraksi
Ø
Pada Agustus 2014 di Kota Pasuruan terjadi inflasi
sebesar 0,34
persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,45. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, enam kota mengalami
inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,50 persen, diikuti Malang
sebesar 0,47 persen, Madiun sebesar
0,35 persen, Sumenep sebesar 0,31 persen, Probolinggo sebesar 0,07 persen, dan inflasi terendah terjadi di
Kediri sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Banyuwangi sebesar 0,12 persen dan di Jember sebesar
0,06 persen.
Ø Inflasi terjadi karena adanya kenaikan
harga yang signifikan pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0.82 persen,
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0.35 persen,
kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0.26 persen, kelompok
sandang sebesar 0.25 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga
sebesar 0.07 persen. Sedangkan
kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok, dan kelompok kesehatan sebesar 0.08 persen. Pada
bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar relatif tidak
ada perubahan.
Ø
Komoditas teratas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terbesar
terjadinya Inflasi di Kota Pasuruan pada Agustus 2014 antara lain: telepon seluler,
tongkol/ambu-ambu,udang basah, beras, kerupuk ikan, gembung/gembung/banyar,
bawang putih, cumi-cumi, cabai rawit serta lele.
Ø
Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga
memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah: bawang merah, bensin, kelapa, telur ayam ras, ikan
panggang/mangut, kentang, daging ayam kampung, jeruk, kacang panjang dan baju
muslim.
Ø
Tingkat Inflasi tahun kalender (Desember 2013 - Agustus 2014) Kota Pasuruan
mencapai 2.88 persen
dan laju inflasi periode year to year (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) Kota Pasuruan sebesar 3.01
persen.