Jakarta - Membanggakan. Mungkin kata
itulah yang pantas dipilih untuk menggambarkan capaian yang berhasil
diraih salah satu inovasi besutan BPS, RADAR PADI (Raih Data Akurat
Padi). Inovasi dengan metode kerangka sampel Area (KSA) tersebut baru
saja meraih penghargaan TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN/RB), Selasa (15/10).
Menteri PAN/RB,
Syafruddin, menyampaikan bahwa inovasi menjadi kekuatan penting suatu
bangsa dalam menghadapi perubahan. "Seluruh inovasi yang hadir di sini
merupakan inovasi best of the best. Tidak hanya singkatannya, idenya
juga tak kalah menarik. Selanjutnya saya harap semuanya terus melakukan
penguatan pelayanan publik. Pertahankan, manfaatkan, dan dayagunakan
inovasi yang ada di masing-masing kementerian/lembaga/daerah," ujarnya.
Dalam
penyerahan apresiasi yang dilakukan di Istana Wakil Presiden tersebut,
BPS diwakili oleh Kepala BPS, Suhariyanto, Deputi Bidang Statistik
Produksi BPS, M.Habibullah, beserta Direktur Statistik Peternakan,
Perikanan, dan Kehutanan BPS, Kadarmanto. "Terima kasih banyak atas
kerja keras seluruh teman-teman ya. Sampaikan salam saya untuk semua tim
yang sudah bekerja selama ini," ujar Kecuk saat menyambut tim
Kedeputian Produksi di ruangannya seraya menyempatkan untuk berfoto
bersama.
Acara tersebut menjadi sangat prestisius, hal
ini mengingat penerima 45 inovasi yang hadir telah mampu menyisihkan 330
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang tercatat mengumpulkan
total 3.156 inovasi pada tahun ini. "Jangan jadikan inovasi sebagai
keterpaksaan, tetapi kebutuhan. Selanjutnya semoga diteruskan untuk
memberi manfaat pada masyarakat," ujar Wakil Presiden Republik
Indonesia, Jusuf Kalla.
"Iklim kerja harus semakin baik
ke depannya. Anak muda harus diberi ruang dan bimbingan untuk
mengeluarkan ide kreatifnya. Jika bekerja dengan perasaan senang, akan
muncul inovasi dengan sendirinya," tambah M. Habibullah menanggapi
capaian RADAR PADI tahun ini. Selanjutnya RADAR PADI akan disertakan
dalam ajang United Nations Public Service Awards (UNPSA) untuk
berkompetisi dengan jawara inovasi pemerintahan yang ada di seluruh
dunia.
Hadir untuk menghasilkan data luas panen padi yang
lebih akurat dibandingkan metode sebelumnya, metode inovasi ini lahir
dari hasil kolaborasi apik antara BPS, BPPT, ATR, BIG, dan LAPAN.
Presiden pun sempat meminta seluruh kementerian mengacu pada data padi
yang dirilis BPS berdasarkan metode KSA ini. Semoga kelak RADAR PADI
mampu bersaing untuk memperoleh penghargaan pada level internasional di
kemudian hari.