Untuk
kali kedua, BPS bekerjasama dengan FAO dan UNESCAP kembali menggelar workshop terkait
dengan statistic pertanian dan pedesaan. Acara bertajuk The Second
National Stakeholder Workshop on Initiation of the Regional Action Plan to
Improve Agriculture and Rural Statisticsyang diselenggarakan di Hotel
Borobudur pada 2 Mei 2014 lalu, mengumpulkan berbagai kementerian/lembaga
terkait dan asosiasi. Kesempatan ini digunakan untuk menjelaskan hasil dari
studi yang telah dilakukan semenjak terselenggaranya workshop terdahulu
pada Desember 2013.
Dalam
paparannya, Allan Nicholls, perwakilan dari FAO dan Michael Trant, konsultan
FAO menyampaikan hasil penelitian beserta berbagai temuannya di lapangan
mengenai metode pengumpulan data pertanian di Indonesia. Di bawah panduan Adi
Lumaksono, Deputi Bidang Statistik Produksi, sesi diskusi berjalan optimal
dalam mengumpulkan informasi tambahan. Salah satu agenda dalam diskusi tersebut
adalah meminta masukan dari para stakeholder mengenai
jenis-jenis komoditi yang akan dikumpulkan datanya. Berbagai komoditi dari
sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan peternakan yang
diusulkan oleh para stakeholder tersebut harus dapat dijamin
kesinambungan datanya.
Tassim
Billah, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian,
sebagai salah satu stakeholder, merespon aktif dalam diskusi
mendalam tersebut. Integrasi data antara kementerian sebagai penyedia statistik
sektoral pertanian dengan BPS memang menjadi concern tersendiri.
Tak hanya itu, berbagai rencana aksi sebagai wujud strategi global pun mulai
dirumuskan. Dudy S. Sulaiman, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik,
BPS juga
menyambut antusias
usaha pengintegrasian ini. Harapannya tentu saja, agar kualitas data pertanian
pada khususnya, dan kualitas data BPS pada umumnya semakin baik