Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,16 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,02 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh turunnya salah satu indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, satu kelompok mengalami deflasi dan sepuluh kelompok mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,93 persen. Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,39 persen, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan
rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,12 persen, kelompok transportasi dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender September 2021 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,92 persen.