Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Bulan Februari 2015 - Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan

BPS Kota Pasuruan Menyediakan Layanan Asistensi Statistik tarif 0 rupiah melalui Whatsapp Chat di Nomor : 0851 6190 3575 pada jam kerja

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Bulan Februari 2015

Tanggal Rilis : 19 Maret 2015
Ukuran File : 1.14 MB

Abstraksi

Pada bulan Februari 2015  Jawa Timur mengalami deflasi sebesar  0,52  persen.  Semua  kota IHK di Jawa Timur,  mengalami deflasi. Deflasi tertinggi  terjadi di Banyuwangi  sebesar 1,02persen,  diikuti  Kediri  sebesar  0,83  persen,  Malang  sebesar  0,57  persen,  Sumenep  sebesar 0,56  persen,  Jember  sebesar  0,54  persen,  Madiun  sebesar  0,51  persen.  Sedangkan  deflasi terendah terjadi di Surabaya dan Probolinggo masing-masing sebesar 0,42 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, dua  kelompok mengalami deflasi.  Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi  adalah  kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan  sebesar 2,23 persen,  dan  kelompok bahan makanan  sebesar  1,36 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah  kelompok  sandang  sebesar  0,69  persen,  diikuti  kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar  sebesar  0,30  persen,  kelompok kesehatan  sebesar 0,24  persen,dan inflasi terendah terjadi pada  kelompok  pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,08 persen.


Komoditas  yang  memberikan  andil  terbesar  terjadinya  deflasi  adalah bensin,  cabai  rawit, cabai  merah,  angkutan  dalam  kota,  angkutan  udara,  telur  ayam  ras,  bawang  merah,  solar, semen dan kentang.

Komoditas  yang  memberikan  andil  terbesar  terjadinya  inflasi  adalah  beras,  tarif  listrik, mobil, emas perhiasan, sepeda motor, anggur, kasur, biaya pemeliharaan/service kendaraan, kue basah, dan tarif parkir. Beras mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, terutama pada  minggu  ke-4  Februari  akibat  berkurangnya  pasokan  beras  di  pasaran  dan  tingginya permintaan beras dari luar Jawa Timur.

Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa,  lima kota mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi.  Deflasi  tertinggi  terjadi  di  kota  Serang  sebesar  0,94  persen,  dikuti  kota  Semarang sebesar  0,67  persen,  kota  Surabaya  sebesar  0,42  persen,  kota  Yogyakarta  sebesar  0,40persen, dan deflasi terendah terjadi di Bandung sebesar 0,37 persen . Sedangkan inflasi hanya terjadi di kota Jakarta sebesar 0,24 persen.

Dari 82  kota IHK nasional,  70  kota  mengalami deflasi  dan  12  kota mengalami  inflasi. Limakota  yang  mengalami  deflasi  tertinggi  yaitu  Bukit  Tinggi  sebesar  2,35  persen,  Padangsebesar  2,07  persen,  Lhokseumawe  sebesar  2,07  persen,  Sibolga  sebesar  2,04  persen, Tanjung Pandan sebesar 1,94 persen  dan  Palu  sebesar  1,84  persen.  Sedangkan  5  kota  yang mengalami  inflasi  tertinggi  yaitu  Tual  sebesar  3,20  persen,  Ambon  sebesar  1,03  persen, Balikpapan  sebesar 0,72 persen, Pontianak  sebesar 0,43 persen  dan  Singaraja  sebesar  0,42persen.

Laju inflasi tahun kalender (Desember 2014-Februari  2015) Jawa Timur  mengalami deflasi sebesar  0,32  persen.  Inflasi  year-on-year  (Februari  2015  terhadap  Februari  2014)  Jawa Timur   sebesar  6,00  persen,  angka  ini  lebih  rendah  dari  pada  inflasi  year-on-year  bulan Februari 2014 sebesar 7,03 persen. 

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan (Statistics Of Pasuruan Municipality)Jl. Panglima Sudirman 84 Pasuruan 67115

Telp (0343) 424026

Faks (0343) 424026

Mailbox : bps3575@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik