Tanggal Rilis | : | 19 Maret 2015 |
Ukuran File | : | 1.14 MB |
Abstraksi
Dari tujuh kelompok pengeluaran, dua kelompok mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,23 persen, dan kelompok bahan makanan sebesar 1,36 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok sandang sebesar 0,69 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,30 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen,dan inflasi terendah terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,08 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah beras, tarif listrik, mobil, emas perhiasan, sepeda motor, anggur, kasur, biaya pemeliharaan/service kendaraan, kue basah, dan tarif parkir. Beras mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, terutama pada minggu ke-4 Februari akibat berkurangnya pasokan beras di pasaran dan tingginya permintaan beras dari luar Jawa Timur.
Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, lima kota mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di kota Serang sebesar 0,94 persen, dikuti kota Semarang sebesar 0,67 persen, kota Surabaya sebesar 0,42 persen, kota Yogyakarta sebesar 0,40persen, dan deflasi terendah terjadi di Bandung sebesar 0,37 persen . Sedangkan inflasi hanya terjadi di kota Jakarta sebesar 0,24 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 70 kota mengalami deflasi dan 12 kota mengalami inflasi. Limakota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Bukit Tinggi sebesar 2,35 persen, Padangsebesar 2,07 persen, Lhokseumawe sebesar 2,07 persen, Sibolga sebesar 2,04 persen, Tanjung Pandan sebesar 1,94 persen dan Palu sebesar 1,84 persen. Sedangkan 5 kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Tual sebesar 3,20 persen, Ambon sebesar 1,03 persen, Balikpapan sebesar 0,72 persen, Pontianak sebesar 0,43 persen dan Singaraja sebesar 0,42persen.
Laju inflasi tahun kalender (Desember 2014-Februari 2015) Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,32 persen. Inflasi year-on-year (Februari 2015 terhadap Februari 2014) Jawa Timur sebesar 6,00 persen, angka ini lebih rendah dari pada inflasi year-on-year bulan Februari 2014 sebesar 7,03 persen.
Berita Resmi Statistik Terkait
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Infllasi Jawa Timur Bulan Februari 2015
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur September 2015
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Juni 2015
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Januari 2015
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Oktober 2015
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan (Statistics Of Pasuruan Municipality)Jl. Panglima Sudirman 84 Pasuruan 67115
Telp (0343) 424026
Faks (0343) 424026
Mailbox : bps3575@bps.go.id
Tentang Kami